Policy and Planning for Regional Development in the North Coast of Central Java: A Review

Philia Christi Latue, Heinrich Rakuasa, Susan. E Manakane

Abstract

Indonesia's coastal areas have abundant natural resources that need to be preserved in a planned manner. The implementation of development in a region has a different portion that causes an imbalance of economic activities in the region where the concentration of population in the coastal area has a diversity of service facilities and services. Coastal communities, especially those who work as fishermen, are closely related to poverty which is related to complex problems, where the cause is inequality of access and resources. The purpose of this research is to analyze the development of the region and the perceptions of relevant stakeholders so that it can be expected to formulate directions for the development of coastal areas in poverty reduction. The method used is a scalogram analysis to see the level of development of an area based on the completeness of infrastructure. The results of the analysis show that area IV (Karimunjawa Sub-district) is a priority area for coastal development. This is because the availability of infrastructure is a top priority in planning the development of an area. Poverty alleviation in coastal areas is carried out by community empowerment methods based on the potential of community character by changing the mindset in finding work so that it can generate sustainable income.


Abstrak: Wilayah pesisir Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah yang perlu dijaga kelestariannya secara terencana. Pelaksanaan pembangunan di suatu wilayah memiliki porsi yang berbeda sehingga menyebabkan ketidakseimbangan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut dimana pemusatan penduduk di wilayah pesisir memiliki keragaman fasilitas pelayanan dan jasa. Masyarakat pesisir khususnya yang berprofesi sebagai nelayan sangat erat kaitannya dengan kemiskinan yang terkait dengan permasalahan yang kompleks, dimana penyebabnya adalah ketimpangan akses dan sumber daya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan wilayah dan persepsi stakeholder terkait sehingga diharapkan dapat merumuskan arahan pengembangan wilayah pesisir dalam penanggulangan kemiskinan. Metode yang digunakan adalah analisis skalogram untuk melihat tingkat perkembangan suatu wilayah berdasarkan kelengkapan infrastruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah IV (Kecamatan Karimunjawa) merupakan wilayah prioritas pengembangan wilayah pesisir. Hal ini dikarenakan ketersediaan infrastruktur menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan suatu wilayah. Pengentasan kemiskinan di wilayah pesisir dilakukan dengan metode pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada potensi karakter masyarakat dengan merubah pola pikir dalam mencari pekerjaan sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan.

References

Arief, H., & Pradini, U. R. (2019). Analisis Kebijakan Pengembangan Berbasis Keberlanjutan Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Indonesian Journal of Agricultural Economics, 10(1), 11–20. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31258/ijae.10.1.11-20

Choirunnisa, A. K., & Giyarsih, S. R. (2018). The Socioeconomic Vulnerability of Coastal Communities to Abrasion In Samas, Bantul Regency, Indonesia. Quaestiones Geographicae, 37(3), 115–126. https://doi.org/10.2478/quageo-2018-0029

Ekosafitri, K. H., Rustiadi, E., & Yulianda, F. (2017). Pengembangan Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah Berdasarkan Infrastruktur Daerah: Studi Kasus Kabupaten Jepara. Journal of Regional and Rural Development Planning, 1(2), 145. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.2.145-157

Fanni, Z., Khakpour, B. A., & Heydari, A. (2014). Evaluating the regional development of border cities by TOPSIS model (case study: Sistan and Baluchistan Province, Iran). Sustainable Cities and Society, 10, 80–86. https://doi.org/10.1016/j.scs.2013.05.002

Gao, X., & Cai, J. (2017). Optimization analysis of urban function regional planning based on big data and GIS Technology. Boletin Tecnico/Technical Bulletin, 55, 344–351.

Naping, H., Safriadi, & Musywirah, I. (2019). A strategy of local wisdom-based natural disaster management in coastal communities in Barru District. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 235(1), 12033. https://doi.org/10.1088/1755-1315/235/1/012033

Pertuack, S., Latue, P.C., & Rakuasa, H. (2023). Analisis Spasial Daya Dukung Lahan Permukiman Kota Ternate. ULIL ALBAB?: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(6), 2084–2090. https://doi.org/https://doi.org/10.56799/jim.v2i6.1574

Phelan, A. (Anya), Ross, H., Setianto, N. A., Fielding, K., & Pradipta, L. (2020). Ocean plastic crisis—Mental models of plastic pollution from remote Indonesian coastal communities. PLOS ONE, 15(7), e0236149. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236149

Rakuasa, H., & Pakniany, Y. (2022). Spatial Dynamics of Land Cover Change in Ternate Tengah District, Ternate City, Indonesia. Forum Geografi, 36(2), 126–135. https://doi.org/DOI: 10.23917/forgeo.v36i2.19978

Salakory, M., Rakuasa, H. (2022). Modeling of Cellular Automata Markov Chain for predicting the carrying capacity of Ambon City. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (JPSL), 12(2), 372–387. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jpsl.12.2.372-387

Sofianto, A. (2017). Prinsip-prinsip penanggulangan kemiskinan di wilayah pesisir utara Jawa Tengah. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 2(2), 81. https://doi.org/10.15578/marina.v2i2.4679

Yapanto, L. M., Harahab, N., & Musa, D. T. (2021). Alternative income of Tomini Bay Coastal Communities (case study in Bone Bolango District, Gorontalo Province, Indonesia). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 819(1), 12082. https://doi.org/10.1088/1755-1315/819/1/012082

Authors

Philia Christi Latue
philiachristilatue@gmail.com (Primary Contact)
Heinrich Rakuasa
Susan. E Manakane
Latue, P. C., Rakuasa, H., & Manakane, S. E. (2023). Policy and Planning for Regional Development in the North Coast of Central Java: A Review. Nusantara Journal of Behavioral and Social Science, 2(2), 45–48. https://doi.org/10.47679/202328

Article Details