Upaya Peningkatan Kebersihan Gigi dan Mulut Anak Penderita Down Syndrome Melalui Pemeriksaan, Penyuluhan dan Demonstrasi Menyikat Gigi di SLB Swadaya ABC Kendal

(1) * Risyandi Anwar Mail (University of Muhammadiyah Semarang, Indonesia)
(2) Nisma Dinastiti Mail (University of Muhammadiyah Semarang, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Anak Down’s Syndrome/DS memiliki keterbelakangan mental dan sebagian besar memiliki kesehatan gigi dan mulut yang buruk. Keterbatasan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sering dialami pada anak berkebutuhan khusus baik laki-laki maupun perempuan, oleh karena itu mereka sangat memerlukan dukungan sosial dari lingkungannya agar dapat mencapai kemampuan fungsional setinggi mungkin. Anak-anak tersebut membutuhkan perhatian khusus dalam menjaga kebersihan mulut.Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah  setelah mendapatkan penyuluhan dan demonstrasi  diharapkan semua penderita down syndrome yang ada di SLB swadaya ABC dan pendampingnya dapat  memahami dan menerapkan cara menyikat gigi yang baik dan benar sehingga dapat menjaga Kesehatan gigi dan mulut anak penderita down syndrome. Target kegiatan penyuluhan dan demonstrasi adalah semua anak penderita down syndrome yang bersekolah di SLB Swadaya ABC Kendal dan pendampingnya. Luaran yang di harapkan  dari kegiatan penyuluhan dan demonstrasi ini adalah adanya peningkatan kebersihan gigi dan mulut anak penderita down syndrome yang bersekolah di SLB Swadaya ABC Kendal. Dari hasil pelaksanaan didapatkan bahwa lebih dari 50% anak penderita down syndrome keadaan gigi dan mulutnya buruk. Kesimpulan: Kesehatan gigi dan mulut penderita DS termasuk dalam kategori sedang

Keywords


Down Syndrom; SLB; Penyuluhan; Kebersihan gigi; dan mulut

   

DOI

https://doi.org/10.47679/ib.2022180
      

Article metrics

10.47679/ib.2022180 Abstract views : 467 | PDF views : 437

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Kusumaningtyas, K., dan Wayanti S. Faktor Pendapatan Dan Pendidikan Keluarga Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun. Jurnal Penelitian Suara Forikes. 2016. Vol. VII(1), 52–59.

Adhi, Y. K., dan Octavia A. Perbedaan Tingkat Kejadian Karies Pada Anak Berkebutuhan Khusus Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kelas 1-4 SDLB Widya Mulya, Pundong , Bantul, Diy. Idj. 2013. Vol. 2(2), 26–33.

Chamidah, N. A.. Pendidikan Inklusif Untuk Anak Dengan Kebutuhan Kesehatan Khusus. Pendidikan Khusus.2010.

Sabilillah, F. M., Zulfahmi, T. R., Sopianah, Y., Fatmasari D. Pengaruh Dental Braille Education ( DBE ) Terhadap Oral Hygiene Pada Anak Tunanetra. Jurnal Kesehatan Gigi. 2016.Vol.03 No.2, Desember 2016.

Avasthi, K., Bansal, K., Mittal, M., Marwaha, M. Oral health status of sensory impaired children in Delhi and Gurgaon. 2011. Vol. 3(2), 21–23.

Achmad, H., Eka, K. D., dan Wijaya, S. Prevalence of dental caries and anterior teeth malrelation to children with Down ’ s syndrome in Makassar Prevalensi karies gigi dan malrelasi gigi anterior pada anak penderita sindroma Down di Makassar.2000.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 risyandi anwar, Nisma dinastiti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indonesia Berdaya Published By 
Utan Kayu Publishing
 
Lucky Arya Residence 2 No.18.
Jalan HOS. Cokroaminoto Kabupaten Pringsewu
Lampung-Indonesia 35373
 
Email: jiberdaya@gmail.com