(2) Iis Wahyuningsih (Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia)
*corresponding author
AbstractDesa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang memiliki karakteristik wilayah berupa perbukitan ini, mempunyai Gunung Ireng yang memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal dari nuansa alam yang indah dan momen sunrise dan sun set di puncaknya. Di sisi lain, kelompok perempuan menyumbang persentase warga yang tidak bekerja karena umumnya perempuan di desa ini menjadi ibu rumah tangga. Desa Pengkok mempunyai sumber daya alam, salah satunya pisang uter yang banyak dijumpai karena dapat tumbuh baik di berbagai jenis lahan tetapi pisang ini kurang diminati karena dalam buahnya terdapat biji yang cukup banyak sehingga pisang ini kurang laku atau harganya murah di pasaran. Tujuan program ini adalah meningkatkan nilai ekonomis pisang uter melalui produk olahannya dan mensosialisasikan tepung pisang pada masyarakat luas tentang pemanfataannya sebagai bahan pangan substitusi gandum dan pangan fungsional mengingat pisang mempunyai banyak manfaat. Dari program ini akan diperoleh produk akhir yang memenuhi standar mutu dan diversifikasi produk yang akan dibuat antara lain: tepung pisang, cake kukus, cookies, egg roll. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi makanan khas sekaligus oleh-oleh dari desa wisata Pengkok. Metode yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampingan diantaranya (a) Pelatihan teknologi pengolahan pisang uter menjadi tepung, (b) Pelatihan teknologi diversifikasi pengolahan tepung pisang uter, dan (c) Pelatihan teknik pengemasan dan pelabelan. Peserta dari rangkaian kegiatan tersebut adalah ibu-ibu rumah tangga di Dusun Pengkok, Srumbung, dan Panjatan, Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Program pemberdayaan masyarakat melalui beberapa pelatihan dasar memberikan pengaruh pada perubahan pengetahuan masyarakat sasaran. Pelatihan-pelatihan yang diberikan menyebabkan peningkatan pengetahuan masyarakat sasaran yaitu kelompok ibu-ibu di Dusun Pengkok, Panjatan, dan Srumbung, Desa Pengkok, Kec Patuk, Gunung Kidul. Selain pengetahuan, keterampilan masyarakat sasaran juga mengalami peningkatan keterampilan. Masyarakat sasaran menjadi lebih terampil dalam membuat tepung pisang uter, egg roll pisang uter, cookies pisang uter, dan cake kukus pisang uter, serta mengemas dan labelling.
Keywordsdiversifikasi; pangan fungsional; pisang uter; produk
|
DOIhttps://doi.org/10.47679/ib.2023491 |
Article metrics10.47679/ib.2023491 Abstract views : 200 | PDF views : 179 |
Cite |
Full TextDownload |
References
Adriyanto, A.T., Prasetyo, I., & Sari, T.P. (2020). Pemberdayaan Kewirausahaan Ibu-Ibu Rumah Tangga Melalui Pelatihan Pembuatan Berbagai Olahan Pisang Di Kelurahan Panggung Lor. Jurnal Riptek, 14 (1): 11-13.
Anonim. (2018). Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017.
Aris P. (2013). Studi Eksperimen Pembuatan Bolu Kering Substitusi Tepung Pisang Ambon. Food Science and Culinary Education Journal, 2(1): 17-30.
Asrar, M. dan Ristanti, S.Y. (2021). Pelatihan Pengembangan Biskuit yang Diperkaya Tepung Pisang Tongka Langit dan Ikan Cakalang di Desa Waiheru Kota Ambon. DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5 (4): 940-946.
Asrar, M., & Ety Yuni Ristanti. (2021). Pelatihan Pengembangan Biskuit Yang Diperkaya Tepung Pisang Tongka Langit dan Ikan Cakalang di Desa Waiheru Kota Ambon. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(4): 940-946.
Dwi M dan Jonni SRP. (2018). Formulasi Muffin Substitusi Tepung Pisang Kepok (Musa paradisiaca Linn) dan Susu Kedelai (Glycine max) sebagai Alternatif Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). Pontianak Nutrition Journal, 1(2): 48-51.
Hapsari, D.P., Maulita, D. & Umdiana, N. (2019). Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga Dengan Pengolahan Pisang. KAIBON Abhinaya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1 (2): 77-82.
Irwan D. (2018). Pembuatan Bolu dengan Substitusi Pisang Goroho. Gorontalo Agriculture Technology Journal, 1(1): 19-28.
Mitha APH. (2018). Pengaruh Varietas Pisang Terhadap Kadar Pati Resisten (RS) Serta Efek Hipoglikemik Tepung Pisang Tinggi RS pada Tikus Diabetes Induksi Streptozotocin-Nicotinamide (STZ-NA). Diakses dari http://etd.repository.ugm.ac.id.
Nanti M. (2009). Kajian Kandungan dan Karakteristik Pati Resisten dari Berbagai Varietas Pisang. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian, 14(1): 68-79.
Rahmadewi, Y.M. & S Sabila. (2019). Pengembangan Cookies Non Terigu dari Campuran Tepung Beras, Tepung Tapioka, dan Tepung Maizena. Journal of Food and Culinary, 2(1): 1-10.
Rismiyadi. (2018). Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Jajagi Pengembangan Gunung Ireng dengan Perguruan Tinggi. 2018. Diakses dari http://bappeda.gunungkidulkab.go.id/pemerintah-kabupaten-gunungkidul-jajagi-pengembangan-gunung-ireng-dengan-perguruan-tinggi/.
Ulfi NAY, Bambang D, dan Nurwanto. (2017). Pengaruh Substitusi Tepung Terigu dengan Tepung Pisang terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Cookies. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(3): 119-123.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Yunda Maymanah Rahmadewi, Iis Wahyuningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.