Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Deteksi Dini Kejadian Neuropati Pada Kaki Dengan Pemeriksaan Monofilament Test

(1) Sukurni Sukurni Mail (Departemen Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Indonesia, Indonesia)
(2) La Rangki Mail (Departemen Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Indonesia, Indonesia)
(3) * Rahmawati Rahmawati Mail (Departemen Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Indonesia, Indonesia)
(4) Ida Mardhiah Afrini Mail (Departemen Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Indonesia, Indonesia)
(5) Zaki Fadilah Mail (Departemen Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Indonesia, Indonesia)
(6) Yurin Yurin Mail (Departemen Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Indonesia, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan meyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati. Salah satu dampak dari penyakit diabetes yaitu kematian saraf atau yang sering disebut neuropathy.Pada penderita diabetes neuropathy menjadi permasalahan yang cukup serius karena penderita bisa saja tidak lagi dapat merasakan panas, dingin, ataupun sakit dibagian kaki, lengan, ataupun tangan.Jika penderita terluka ataupun lebam di bagian kaki penderita tidak menyadari sehingga sangat lah penting bagi penderita untuk memperhatikan kakinya setiap hari. Penyebab dari neuropathy dikarenakan tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang merusak sistem saraf sehingga saraf ini tidak bisa memberikan sinyal antara otak dan bagia-bagian anggota tubuh lainnya. Monofilament 10 gr adalah alat skrining non invasif yang tidak hanya sederhana untuk belajar, tetapi juga relatif murah. Karakteristik ini membuat tes monofilament 10 gr yang paling sering digunakan untuk mendeteksi neuropati sensori. Jenis monofilamenyang direkomendasikan adalah semmen weinstein monofilament 10 gr. Monofilament 10 gr merupakan alat yang sering digunakan untuk melakukan deteksi neuropati sensori sebagai standar emas mengidentifikasi hilangnya sensasi di kaki praktis dan mudah digunakan. Pasien tidak dapat merasakan sentuhan monofilament ketika ditekan pada kaki dengan tekanan yang cukup merupakan hasil abnormal dengan melihat saat monofilament melengkung saat ditekan di kaki. Kegagalan merasakan monofilament pada empat dari 10 titik pemeriksaan menunjukkan kehilangan sensasi proteksi. Alat ini terdiri dari sebuah gagang plastik yang dihubungkan dengan nylon monofilamen, sehingga akan mendeteksi kelainan sensoris yang mengenai serabut saraf besar. Ukuran standar monofilament yang digunakan yaitu 10 gr ketebalan 5,07.

Keywords


Diabetes Mellitus; Deteksi dini; Monofilament

   

DOI

https://doi.org/10.47679/ib.2023568
      

Article metrics

10.47679/ib.2023568 Abstract views : 328 | PDF views : 162

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Aktifah, N., Faradisi, F., Fajriyah, N. N., Noviawati, S., & Astuti, R. D. (2023). Edukasi dan Deteksi Dini Kejadian Diabetes Neuropati pada Penderita Diabetes Mellitus sebagai Upaya Pencegahan Diabetes Neuropati. Prosiding University Research Colloquium, 319–326.

Bubun, J., Yusuf, S., Syam, Y., Hidayat, W., & Usman, S. (2020). Skrining Kaki Diabtes Untuk Deteksi Dini Luka Kaki Diabetes Pada Pasien Diabetes. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 6(2).

Burgess, J., Frank, B., Marshall, A., Khalil, R. S., Ponirakis, G., Petropoulos, I. N., Cuthbertson, D. J., Malik, R. A., & Alam, U. (2021). Early detection of diabetic peripheral neuropathy: a focus on small nerve fibres. Diagnostics, 11(2), 165.

Chitneni, A., Rupp, A., Ghorayeb, J., & Abd-Elsayed, A. (2022). Early detection of diabetic peripheral neuropathy by fMRI: an evidence-based review. Brain Sciences, 12(5), 557.

Christia, S., Yuwono, A., & Fakhrurrazy, F. (2015). Kejadian Neuropati Dan Vaskulopati Pada Pasien Ulkus Diabetik Di Poliklinik Kaki Diabetik. Berkala Kedokteran, 11(1), 25–32.

Herlina, S., Ladesvita, F., & Florensia, L. (2019). Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan melalui pelatihan deteksi dini risiko diabetic foot ulcer. Sabdamas, 1(1), 182–186.

Mildawati, M., Diani, N., & Wahid, A. (2019). Hubungan usia, jenis kelamin dan lama menderita diabetes dengan kejadian neuropati perifer diabetik. CNJ: Caring Nursing Journal, 3(2), 30–37.

Papanas, N., & Ziegler, D. (2013). Corneal confocal microscopy: a new technique for early detection of diabetic neuropathy. Current Diabetes Reports, 13, 488–499.

Ratnawati, D. I., & Insiyah, I. (2017). Pengaruh Senam Kaki Terhadap Penurunan Resiko Neuropati Perifer Dengan Skor Diabetic Neuropathy Examination Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Sibela Kota Surakarta. (JKG) Jurnal Keperawatan Global, 2(2), 86–90.

Rayman, G., Vas, P. R., Baker, N., Taylor Jr, C. G., Gooday, C., Alder, A. I., & Donohoe, M. (2011). The Ipswich Touch Test: a simple and novel method to identify inpatients with diabetes at risk of foot ulceration. Diabetes Care, 34(7), 1517–1518.

Rina, R. (2015). Faktor-faktor risiko kejadian kaki diabetik pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 (Studi Kasus Kontrol di RSUP. Dr. M. Djamil Padang). Program Pascasarjana UNDIP.

Sulistiani, I., Djamaluddin, N., & Rahim, N. K. (2022). Skrining Kaki Diabetes “Ipswich Touch Test (IpTT)” Dalam Mendeteksi Resiko Luka Kaki Pada Pasien DM. Borneo Community Health Service Journal, 2(2), 51–56.

Yuliani, K., Sulaeha, S., Sukri, S., & Yusuf, S. (2017). Check Up Diabetic Foot, Deteksi Dini Risiko Luka Kaki Diabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus di Makassar: Uji Sensitifitas dan Spesifisitas. Jurnal Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Indonesia, 1(1), 62–65.

Yusuf, S., Syam, Y., Hidayat, W., & Usman, S. (2020). Skrining Kaki Diabtes Untuk Deteksi Dini Luka Kaki Diabetes Pada Pasien Diabetes: Diabetic Foot Screening for Early Detection Diabetic Foot Ulcer in Diabetic Patient. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 6(2), 192–198.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Sukurni Sukurni, La Rangki, Rahmawati Rahmawati, Ida Mardhiah Afrini, Zaki Fadilah, Yurin Yurin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indonesia Berdaya Published By 
Utan Kayu Publishing
 
Lucky Arya Residence 2 No.18.
Jalan HOS. Cokroaminoto Kabupaten Pringsewu
Lampung-Indonesia 35373
 
Email: jiberdaya@gmail.com