Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Dismenore

Vol. 3 No. 1: April 2022 | Pages : 35-38

DOI: 10.47679/makein.202245   Reader: 1722 times PDF Download: 82 times


Abstract

PENDAHULUAN

Pada masa remaja terdapat banyak perubahan yang terjadi seperti perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial, kondisi tersebut dinamakan dengan masa pubertas. Salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu terjadinya menstruasi (Batubara, 2012). Saat menstruasi, masalah yang dialami oleh hampir sebagian besar wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat. Masalah yang dialami tersebut dinamakan nyeri haid (dismenorea).

Dismenorea merupakan gangguan fisik yang sering terjadi pada wanita yang sedang mengalami menstruasi berupa gangguan nyeri/kram pada perut (Lestari, 2011). Dismenorea memiliki dampak yang beresiko bagi remaja putri karena menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Remaja putri yang mengalami nyeri haid (dismenorea) pada saat menstruasi akan merasa segala aktivitas yang dilakukan terhambat khususnya aktivitas belajar di sekolah.

Dismenorea tidak hanya menyebabkan gangguan aktivitas tetapi juga memberi dampak bagi fisik, psikologi, social, dan ekonomi terhadap wanita diseluruh dunia seperti mudah letih, dan sering marah. Remaja dengan dismenorea berat mendapatkan nilai yang rendah (6,5 %), menurun konsentrasi (87,1%) dan absen sekolah (80,6%). Studi pendahuluan di negara–negara berkembang menemukan bahwa 25-50 % wanita dewasa dan sekitar 75% dari remaja mengalami sensasi nyeri selama haid, dengan 5-20% dilaporkan mengalami nyeri berat atau menghambat mereka dari berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari (Sarinengsih, 2012).

World Health Organization (WHO) pada tahun 2015, angka kejadian nyeri menstruasi didunia rata-rata lebih dari 55% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. Kriteria umur remaja berkisar 11-19 tahun, menunjukan bahwa prevalensi ada yang mengalami dismenorea dikelompokan menjadi nyeri ringan 20,1% , nyeri sedang 26,4%, dan nyeri yang hebat 53,5% (WHO,2015).

Indonesia sendiri mencapai 55% perempuan yang mengalamai nyeri saat menstruasi (Proverawati & Misaroh, 2009). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tercatat 57,3% kejadian dismenorea pada wanita baik remaja atau pun wanita dewasa. Namun angka kejadian ini lebih rendah dari keadaan sebenarnya krena tidak semua penderita dismenorea memeriksakan ke fasilitas kesehatan dan tidak adanya data yang lengkap tentang pencatatan dismenorea (Riskesdas,2013).

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2007, menyatakan data dismenorea belum bisa diklasifikasikan. Angka kejadian dismenore primer pada remaja diperkirakan 1,2% sampai 1,35% dari jumlah penderita yang memeriksakan dirinya kepetugas kesehatan (Profil Kesehatan Lampung, 2007). Karena kondisi di Indonesia banyak perempuan yang mengalami dismenorea tidak melaporkan dirinya kepada tenaga kesehatan sehingga pendataan tentang dismenorea tidak bisa diklasifikasikan. Kurangnya pengetahuan tentang masalah kesehatan reproduksi serta rasa keingintahuan yang kurang inilah yang menyebabkan penderita penyakit tertentu sampai saat ini belum bisa dipastikan secara mutlak (Anurogo, 2011).

Remaja yang mengalami dismenorea pada saat menstruasi mempunyai lebih banyak hari libur dan prestasinya kurang begitu baik di sekolah dibandingkan remaja yang tida kterkena dismenorea. Dampak yang terjadi jika dismenorea tidak ditangani maka patologi (kelainan atau gangguan) yang mendasari dapat memicu kenaikan angka kematian, termasuk kemandulan. Selain itu konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan dapat memainkan peranan serta menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dan asing (Anurogo, 2011).

Penelitian dilakukan pada siswi SMA Negeri 2 Pringsewu karena siswi SMA lebih banyak berusia 16-18 tahun dimana usia ini adalah termasuk usia reproduktif. Kurangnya pengetahuan mereka tentang dismenore menyebabkan sering kali siswi meminta izin untuk pulang atau beristirahat di ruang unit kesehatan sekolah karena mengalami dismenore sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan belajar. Serta belum prenah diadakannya penyuluahan kesehatan tentang menstruasi dan kurangnya informasi tentang masalah kesehatan reproduksi salah satunya mengenai dismenore ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nafiroh, dkk (2013) yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore Pada Siswi Putri Di MTS NU Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2013” menunjukkan responden memiliki pengetahuan kurang tentang dismenore yaitu sebanyak 36 siswi (78,3%) dan sebanyak 2 siswi (4,3%) yang memiliki pengetahuan baik, dengan demikian mayoritas memiliki pengetahuan kurang sebanyak 36 siswi (78,3%).

Berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul "Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyluhan Tentang Disminore di SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun 2020 ". Dengan harapan setelah dilakukannya penyuluhan kepada remaja putri tentang dismenore, dapat menambah wawasan pengetahuan tentang masalah kesehatan reproduksi khususnya dismenore.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik yang menggunakan pendekatan kuantitatif, rancangan quasi eksperimen. Variabel independen pada penelitian ini adalah penyuluhan sedangkan yang merupakan variabel dependennya pada penelitian ini adalah pengetahuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X IPA SMA Negeri 2 Pringsewu yang berjumlah 60 orang. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Disebut juga judgemental sampling atau theoretical sampling. Teknik pemilihan sampel dilakukan berdasarkan pendapat/argument (judgment) peneliti. Yaitu sampling yang dilakukan berdasarkan keputusan peneliti, yangmenurut pendapatnya nampak mewakili populasi. Pada penelitian ini akan diambil 30 jumlah sampel dari jumlah populasi yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis dengan menggunakan penghitungan komputer sistem SPSS (Statistical Product and Service Solution) yaitu uji t-test untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

HASIL DAN DISKUSI

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenore Sebelum dan setelah Diberikan Penyuluhan

Berdasarkan hasil Pengetahuan Remaja sebelum diberikan penyuluhan adalah rata-rata 76,37 dengan standar devisiasi 11,877 nilai minum 48 danmaksimum 100 (tabel 1). Sejalan Dalam penelitian Sitorus (2015) dalam penelitian yang berjudul “HubunganTingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea Dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea Di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015” dimana dalam penelitian tersebut dapat dibuktikan dengan perubahan tingkat pengetahuan yang dialami oleh responden. Dimana diketahui bahwa sebanyak 27 orang (50,9%) dari 33 responden pengetahuan baik melakukan tindakan dalam penanganan dismenorea, Sedangkan sebanyak 6 orang (11,3%) dari 33 responden pengetahuan tidak baik dan tidak melakukan tindakan dalam penanganan dismenorea.

Dalam penelitian ini responden yang sebagian besar sudah memasuki usia remaja dan umur tersebut menunjukkan perkembangan pengetahuan di masa remaja, sehingga mempengaruhi tingkat informasi dan pengetahuan yang diperoleh siswi. Berdasarkan hasil Pengetahuan Remaja sesudah diberikan penyuluhan adalah rata-rata 88,33 dengan standar devisiasi 4,873 nilai minum 79 dan maksimum 100 (tabel 1).

Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh Tampake (2014) yang menunjukkan 33,1% remaja memiliki sikap positif terhadap dismenore karena adanya informasi yang didapat melalui orang tua dan 28% melalui internet. Hasil penelitian ini diperkuat olehteori Azwar (2005) bahwa sesorang yang dianggap penting akan mempengaruhi pembentukan sikap sikap dan media massa merupakan sumber informasi yangmemiliki sugesti cukup kuat. Dalam teori Notoatmodjo (2010) media massa merupakan sumber informasi yang paling berpengaruh terhadap sikap seseorang, karena melalui informasi tersebut seseorang dapat memperluas pengetahuan dan 72 dari bertambahnya pengetahuan akan berdampak juga pada sikap positif seseorang. Hal ini juga ditunjang oleh teori Azwar (2013) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pengetahuan akan semakin baik sikap seseorang, sebaliknya bila pengetahuan rendah maka terbentuk sikap negatif. Sesuai dengan penelitian Sembiring (2011) yang meneliti tentang hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dalam menangani dismenore di AMIK Imelda Medan, hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap dalam penaganan dismenore. Pendapat peneliti pengetahuan responde nmeningkat setelah diberikan penyuluhan Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden yang dapat menjawab dengan tepat tentang desminore. Berdasarkan hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan oleh peneliti sesudah diberikanpenyuluhan diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab benar. Hal ini disebabkan karena semua responden mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh peneliti dengan baik.

Pada Tabel 2 Berdasarkan uji statistik menunjukan bahwa perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang Dismenore dengan rata-rata sebelum penyuluhan 76,37 dan rata-rata sesudah penyuluhan 88,33, dengan selisih mean sebelum dan sesudah penelitian adalah 11,96. Sedangkan standar devisiasi sebelumpenyuluhan 11,877 dan sesudah penyuluhan 4,873 hasil Uji t didapatkan nilai p-value 0,000<0,005 artinya ada Perbedaan Signifikan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenore Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Di SMA Negeri 2 Pringsewu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Novita sari (2012), dengan adanya pendidikan kesehatan terhadap remaja putri tentang dismenore dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri terhadap dismenore yaitu sebanyak 71,6% remaja putri memiliki pengetahuan baik setelah diberikan pendidikan kesehatan melalui metode ceramah. Sesuai dengan penelitain Jati (2010) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan yaitu 15 siswi (100%) termasuk dalam kategori baik setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang dismenore. Menurut teori Pengetahuan dapat dirubah dengan strategi persuasi yaitu memberikan informasi kepada orang lain melalui pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan dengan berbagai metode salah satunya metode ceramah (Notoatmodjo, 2007). Dengan bertambahnya pengetahuan seseorang maka akan dapat merubah sikap seseorang kearah postif. Sesuai dengan teori Wiryanto (2006) bahwa perubahan yang terjadi dalam diri responden sebagai akibat dari paparan pesan-pesan dan informasi yang disampaikan melalui pendidikan kesehatan yaitu berupa perubahan sikap yang dimulai dari perubahan pengetahuan individu. Semakin tinggi pengetahuan sikap 74 individu semakin positif dan semakin rendah pengetahuan maka semakin negative sikap individu (Azwar, 2013). Pendapat peneliti Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian penyuluhan kesehatan akan meningkatkan pengetahuan menjadi lebih positif dalam menangani dismenore pada responden serta pemberian informasi melalui metode diskusi dan ceramah lebih dapat merubah pengetahuan responden dengan baik dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberikan informasi melalui media leaflet.

N Mean SD Min Maks
Sebelum Penyuluhan 30 76,37 11,877 48 100
Sesudah Penyuluhan 30 88,33 4,873 79 100
Table 1. Tabel 1. Rerata Pengetahuan Sebelum dan sesudah Diberikan Penyuluhan
Pengetahuan Mean SD p value n
Sebelum penyuluhan 76,37 11,877 0,000 30
Sesudah penyuluhan 88,33 4,873
Table 2. Tabel 2. Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenore Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Setelah dilakukannya penyuluhan pada siswi kelas XSMA Negeri 2 Pringsewu dapat di simpulkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan remaja putri sebelum diberikan penyuluhan tentang desminore adalah 76,37 dengan standar devisiasi 11,877. Sedangkan rata-rata tingkat pengetahuan remaja putri sesudah diberikan penyuluhan tentang desminore adalah 88,33 dengan standar devisiasi 4,873. Dapat dilihat bahwa ada peningkatan terhadap pengetahuan remaja putri setelah dilakukannya penyuluhan tentang desminorea. Disarankan agar siswi dapat lebih menggali informasi tentang masalah kesehatan reproduksi.

Funding Statement

The authors did not receive support from any organization for the submitted work and No funding was received to assist with the preparation of this manuscript

Conflict of Interest statement

Penulis yang namanya tercantum tepat di bawah ini menyatakan bahwa tidak memiliki afiliasi atau keterlibatan dengan pihak luar manapun dan tulisan ini murni dari sumber yang dicantumkan di daftar pustaka serta tidak mengandung plagarisme dari jurnal/artikel manapun. Sumber tulisan telah dicantumkan seluruhnya didaftar pustaka.

Copyright

Hak cipta artikel ini dipegang oleh penulis.

Data Availability

References

  • Anugroho, D. 2010. Faktor-Faktor Penyebab Disminorea. Jakarta: Salemba Medika
  • Dhuangga, Wandha Paramitha dan Misrawati.2012. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang Hygiene Kewanitaan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Keputihan.Riau: Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012
  • Effendi. 2009. Upaya Penanggulangan Nyeri Saat Menstruasi. Jakarta: Rineka Cipta
  • Felany Gandi, Angelina dan Made Widhi Gunapria Darmapatni. 2018. Perbedaan Pengetahuan Penanganan Dismenorea Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Pada Siswi Sekolah Menengah Pertama Santo Yoseph Denpasar. Denpasar: Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar. (Jurnal Ilmiah Kebidanan: The Journal Of Midwifery; Vol. 6 No. 2 Tahun 2018)
  • Haryono, R. 2016. Siap Menghadapi Menstruasi dan Menopause. Yogyakarta: Gosyen Publishing
  • Harry. 2016. Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Keperawatan
  • Lubis. 2013. Psikologi Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Prenada media
  • Mujahadatuljannah dan Tri Wahyuning Pujiastuti. 2017. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dismenorhea Pada Siswi Kelas X Sma Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas I lmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. (Naskah Publikasi 2017 digilib.unisayogya.ac.id)
  • Nafiroh, Defi dan Nuke Devi Indrawati. 2013. Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore Pada Siswa Putri Di Mts Nu Mranggen Kabupaten Demak. Demak: Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. (Jurnal Ilmiah Kebidanan,Vol.4 No.1 Edisi Desember 2013, hlm. 157-166, Email: b1d4n_unimus06@yahoo.co.id)
  • Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
  • Novitasari. 2012. Pendidikan Kesehatan Terhadap Remaja Putri Tentang Dismenore Dapat Meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Dismenore. Jakarta: Jurnal Keperawatan.
  • Pangesti, Ayudiah dkk. 2018. Stres ada Remaja Puteri Yang Mengalami Dysmenorrhea Di Kota Bandar Lampung. Lampung: Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang (Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 14, No. 2, Oktober 2018)
  • Purwoastuti, Endang dan Elisabeth Siwi Walyani. 2015. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka baru perss
  • Purwoastuti, Endang dan Elisabeth Siwi Walyani. 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka baru perss
  • Riset Kesehatan Dasar. 2013. Data Kejadian Dismenorea. Diperoleh tanggal 04 September 2020
  • Sarinengsih, Y dan Indriyani. 2012. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di Dusun Kebonhui Dan Dusun Pangkalan Desa Margajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Sumedang: Bhakti Kencana Medika
  • Sembiring, Rinawati. 2011. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Dismenore Di AMIK Imelda Medan. Medan : Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011
  • Sitorus.BR,Yuli S., Sri Rahayu Sanusi dan Maya Fitria.2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea Dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di Smp Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015.Sumatera Utara: FKM-USU
  • Stratton,Samuel.J. 2019. Quasi-Experimental Design (Pre-Test and Post-Test Studies) in Prehospital and Disaster Research. (Journal of quasi experimental: https://www.cambridge.org/core/journals/prehospital-and-disastermedicine/article/quasiexperimental-design-pretest-and-posttest-studies-in-prehospital-and-disaster-research/13DC743E82CE9CC6407998A05C6E156
  • Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Dengan Pendekataan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
  • WHO (World Helath Organization). 2015. Angka Kejadian Nyeri Menstruasi Di Dunia. diperoleh pada tanggal 4 September 2020
  • Wulandari. 2013. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: ANDI

Editorial's Note

Majalah Kesehatan Indonesia remains neutral with regard to jurisdictional claims in published maps and institutional affiliations.

Rights and permissions

Open Access This article is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License, which permits use, sharing, adaptation, distribution and reproduction in any medium or format, as long as you give appropriate credit to the original author(s) and the source, provide a link to the Creative Commons licence, and indicate if changes were made. The images or other third party material in this article are included in the article's Creative Commons licence, unless indicated otherwise in a credit line to the material. If material is not included in the article's Creative Commons licence and your intended use is not permitted by statutory regulation or exceeds the permitted use, you will need to obtain permission directly from the copyright holder. To view a copy of this licence, visit https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Fulltext

Keywords

  • Pengetahuan
  • dismenore
  • Remaja

Author Information

Liani Maula Fitri

Program Studi D4 Kebidanan Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu, Indonesia.

Riona Sanjaya

Program Studi D4 Kebidanan Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu, Indonesia.

Sulistiawti Sulistiawati

Program Studi D4 Kebidanan Sarjana Terapan Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu, Indonesia.

Edy Samsyuri

BPJS Kesehatan Kabupaten Pringsewu, Indonesia.

Article History

Submitted : 21 June 2021
Revised : 21 June 2021
Published : 25 April 2022

How to Cite This

Fitri, L. M., Sanjaya, R., Sulistiawati, S., & Samsyuri, E. (2022). Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Dismenore. Majalah Kesehatan Indonesia, 3(1), 35–38. https://doi.org/10.47679/makein.202245

Crossmark and Dimension

template

Before Submission

custom_header

ISSN : 2745-6498 (Print)
ISSN : 2745-8008 (online)

Keywords

Ceritificate Accreditation

Certificate Accreditation

Visitors Statistics